Why you choose to be married?

beberapa hari lalu saya mebaca beberapa thread di kaskus beberapa orang sedang memperbincangkan tentang pernikahan, dan bahkan diantaranya dengan bangga menyatakan bahwa sengaja tidak menikah karna kehidupan pernikahan menurut doi begitu pelik.

jadi penasaran,benarkah pernikahan itu sebegitu seramnya.
ada seorang teman saya dikantor yang kini menginjak umur sekitar 53th dan bercerita kepada saya tentang masa mudanya, dari sedikit tutur nya kepada saya seolah menunjukan penyesalan bahwa dia menggambil jalan untuk tidak menikah. ya beliau adalah seorang wanita berkasta asal bali, yang mana masih sangat kental adat istiadat yang dianut, walaupun dewasa ini sudah banyak hal modern dan penyesuaian-penyesuaian namun buktinya bagi seorang perempuan berkasta di bali masih diharuskan (re: kalau bisa) mendapatkan jodoh yang berkasta pula. saya bukan asli bali jadi mungkin tidak akan membahas detail tentang ini. namun dari sepenggal kisah teman saya tersirat rasa kesepian dan kesedihan ketika beliau harus menjalani hari-harinya tanpa suami.

betul saja di-Indonesia masih sangat kental budaya dan adat istiadatnya. dan lingkungan masyarakat yang juga sangat peduli dengan sekitar (re: kepo dengan kehidupan orang lain), saya rasa ini cukup mengganggu privasi hehe... sebel bukan tiap pulang kampung, reuni sekolah, atau bahkan bertemu teman-teman pasti yang ditanya "kapan nikah?". padahal pilihan untuk menikah adalah keputusan pribadi dalam hidup masing-masing orang. kita tidak tau apa proses yang dihadapi, bagaimana kondisi mereka, atau bahkan hal sensitif seperti hubungan mereka dengan pasangan. menurut saya tidak ada hak untuk kita bertanya "kapan lu nikah?" dan pertanyaan semacamnya. yah tapi inilah indonesia dikala umur megginjak usia 20an keatas pasti sudah jadi teror pertanyaan "kapan nikah" apalagi teman-teman sebayanya sudah pada gendong anak.

berbeda dengan teman-teman saya di luar negri, bahkan di daerah asia maju seperti korea atau jepang usia 30th-nan masih dianggap "muda" untuk menikah, atau bahkan negara-negara di Eropa yang bayak penduduknya yang sangat mementingkan privasi satu sama lain. pertanyaan "kapan nikah" bisa jadi akan menyinggung jika kita tanyakan kepada mereka yang belum terlalu dekat dengan kita.

saya setuju jika pernikahan adalah hal personal setiap orang. keputusan pribadi setiap orang.

lalu kembali ke topik kenapa anda memilih untuk menikah??

jika alasannya adalah meng-halal-kan yang haram, karna dalam agama yang dipercayai tidak memperbolehkan hubungan antara pria dan wanita, menurut saya anda urungkan saja niat menikah.
karna pengalaman dari beberapa teman gairah "berhubungan" hanya bertahan di awal pernikahn. bukan berarti semua pernikahan seperti itu, hanya saja dari pengalaman teman saya yang sudah menikah kebanyakan bercerita seteah menikah sekian lama dan apalagi sudah memiliki anak maka mereka tidak "bergairah lagi". lalu bagaimana pernikahan yang di dasari hasrat tersebut bisa bertahan jika tujuan yang ingin dicapai hanya menghalalkan nafsu???.

lalu jika alasan anda ingin memiliki keturunan, bagaimana jika karna kondisi tertentu anda dan pasangan tidak dapat memiliki anak? apakah anda bertahan dengan pasangan anda sekarang? apakah anda harus menikahinya? di beberapa kasus yang saya temui sebut saja MBA( merried by accident atau hamil dluan) bukan pula menjadi solusi dari tujuan untuk memastikan kita mendapat keturunan. perempuan diciptakan berperasaan lembut, bukan hanya hewan ternak untuk melahirkan anak. "tidak apa,akan ku berikan apa yang dia mau, jika dia melahirkan dan merawat anak-anakku" pernah saya dengar statement seperti itu. menurut saya itu adalah kesepakatan kedua belah pihak, jika keduanya setuju silahkan saja. tapi bagi saya pribadi pernikahan bukan sekedar ritual agar mendapat keturunan. anak adalah rejeki dan tantangan yang harus kita syukuri.

lalu apa yang membuat anda ingin menikah?? pertanyaan bertubi-tubi dari teman dan lingkungan sekitar "kapan nikah" ini memang sangat melelahkan tapi percayalah yang menjalani hubungan itu adalah anda dan pasangan. bukan orang yang bertanya kepada anda "kapan nikah". jadi apapun hal yang akan datang kepada anda harus anda hadapi loh. yakin anda harus menikah untuk menghindari tekanan sosial lingkungan anda??

anda dan pasangan anda yang harusnya menjawab kenapa kalian harus menikah? dan pastikan alasan kalian bukan suatu hal yang berasal dari orang lain seperti pertanyaan-pertanyaan orang sekitar, atau bahkan perjodohan keluarga. karna jika suatu hari kalian menghadapi situasi yang sulit dan mungkin menyakitkan kalian akan mulai menyalahkan orang lain. pastikan tujuan kalian menikah adalah untuk bersama-sama menghadapi berbagai kemungkinan yang akan muncul,berbagai keadaan yang akan muncul. bicarakan dengan pasangan. karna menikah bukan hanya sekedar status.

bahkan keluarga dekat saya yang menikah sekian puluh tahun dengan pasangan yang diyakininya sepemikiran pernah nyeletuk "kamu harus bisa menerima sesuatu yang mungkin kamu tidak sukai dari pasangan kamu". padahal saya tau persis bahwa mereka satu tujuan dan pemikiran dalam hidup. masih saja ada problematika dan ketidakpuasan terhadap pasangan yang dipendam di dalam hati.

pernikahan bagi saya adalah sebuah komitmen untuk menjalani sisa umur bersama-sama dengan seseorang. maka menikah adalah keputusan besar dalam hidup.bukan sehari-duahari, tapi selamanya. pernikahan adalah proses mengenali,memahami dan bertumbuh bersama seseorang. siapkah anda menerima dan memahami pasangan anda? dan tentu tanyakan juga kepada pasangan anda. karna pernikahan tidak akan berhasil jika hanya berasal dari satu arah. sudah seharusnya anda dan pasangan beralan selaras beriringan. gampang memang ngomong, saya sendiri pun belum pernah menikah hehe. tapi apa yang saya share di atas adalah beberapa pengalaman orang-orang terdekat saya. jadi tentukan tujuan kalian. tujuan yang dapat kalian pegang hingga selamanya. bukan sesuatu hal yang bersifat sementara. bukan pula intervensi dari pihak lain. pernikahan adalah pilhan yang harus kalian pertanggung jawabkan seumur hidup. lalu why you choose to be married?


Komentar

Postingan Populer