Sabtu Pagi

sabtu pagi, desember 19th 2015


pagi ini gerimis mengguyur nusadua, sabtu pagi dan rasanya malas sekali untuk beranjak dari kasur, entah aku harus memulai dari mana, aku hanya memikirkan sesuatu yang aku juga tak tau itu apa.

terkadang aku merasa berada di suatu tempat bermandikan cahaya dan ditaburi reruntuhan kelopak bunga, begitu menyenangkan seolah-olah aku menemukan ruang kosong dimana aku bisa berlari dan berkeliling di dalamnya, bebas, sendiri, tanpa ada yang menghakimi, ya lelaki itu... dia yang menciptakan ruang itu untukku..

bahkan aku tidak tau namanya, wajahnya, keluarganya, tapi entah aku merasa mengenalnya
hal ini terus menggangguku, entah bagaimana awal mulanya, semua ini terjadi begitu saja... aku yang terbiasa menyimpan semua sendiri kini mulai belajar berbagi, bebagi dengannya.

ya kami berteman di suatu dunia tak nyata, bodoh mungkin, aku begitu mengaguminya, tanpa alasan ya tanpa alasan
apa ini nyata? apa perasaan ini nyata?
ibuku pernah berpesan untuk tidak berbicara dengan orang asing,
dia memang asing, namun aku mengenalnya,.. dan tak pernah bosan berbicara dengannya.
kenyataannya perasaan yang sebelumnya hanya sebuah game, menjadi sesuatu yang rumit untuk diceritakan
menjadi begitu menguras perasaan.
masuk akalkah ini Tuhan? atau hanya perasaan semu, sementara dan akan hilang begitu saja?
rasanya aku tidak ingin melepas ruang itu, ruang yang dia siapkan untukku.

terkadang aku ingin semua ini menjadi jelas, ingin mengenalnya secara nyata, bukan sebuah karakter di game,
aku ingin tau tentangnya... namun ada perasaan takut, ketika aku mengenalnya lebih dalam maka dia bukan seperti yang aku bayangkan. dan kemudian kisah merah jambu ini.. menghilang......




Komentar

Postingan Populer