prolog

02.34 WITA
aku menengguk kopiku, memndangi setiap sudut rumah ini, sepi... kosong... tiada yang berarti...
kusulut marlboro merahku, mataku nanar, kepalaku sakit entah kenapa, aku bahkan tak tau apa saja yang memenuhi kepalaku..
gelisah membelengguku, sampai selarut ini suamiku tak kunjung pulang, ahh... pasti dia sedang bersenang-senang dengan para pelacurnya, dasar lelaki sialan... tapi entah apa yang membuatku terus menunggunya.. entah karna aku menyadari bahwa aku seorang istri, atau mungkin aku masih menyimpan cinta padanya..
8th sudah kami menikah, tapi.. belum juga tuhan mengkaruniai kami buah hati, yah bagaimana tidak, menyentuhku saja dia enggan...

ingatanku kembali ke masa itu, di saat gerimis mengguyur hamparan mayapada. begitu menyejukkan bahkan lebih menenangkan aroma tanah basah di banding mengirup lembar ganja....
dia menggenggam tanganku, memelukku, perasaan hanggat menerpaku, diantara dingin malam itu aku merasakan sesuatu, sesuatu yang kusebut itu cinta... entah dia merasakan yang sama atau tidak....

aku tersadar dari lamunanku ketika sesosok pria paruh baya memasuki rumah, melewatiku dengan tubuh sempoyongan setengah mabuk dalam dekapan seorang wanita iblis yang tersenyum kecut padaku...
aku hanya memandangi mereka dengan tatapan sinis, tapi kurasa suamiku tak menyadarinya... atau bahkan dia tak perduli... mereka melewatiku menuju kamar utama... kamar pengantinku 8th yang lalu....
pintu terkunci rapat... begitupun tubuhku, yang masih terdiam menunggu ahh entahlah... apa yang kutunggu
aku hanya merasakan tubuhku tercabik".. begitu perih... perasaan macam apa ini... begitu menyakitkan,..

---

03.57
rasanya habis sabarku, badanku seakan melayang, berjalan menuju dapur, ku ambil sebotol bacardi, ku tuang perlahan ke gelasku, meneguknya perlahan, berharap perih di dadaku segera menghilang.... gelas pertama.. gelas kedua.. tak kurasai perasaan lega.. semakin haus dan panas badan ini, ku teguk setengah botol barcadi yang tersisa.. dan perasaan lega yang biasa tak kunjung hadir juga hingga tetesan terakhir...
ahh... sebotol chivas yang masih bersandar rapi di rak lemari birku cukup menggodaku,.. ku teguk perlahan, sedikit rasa ringan mengisi rongga dada... tegukan berikutnya aku mulai merasa nyaman.. entah hasrat darimana.. "darah..darah.. aku ingin darah" perasaan seperti itu tiba" menggeliat di benakku...
segera ku raih pisau dapur di depanku, ku gores perlahan pergelangan tanganku.. darah segar mengucur di pisauku, aku menikmatinya,, cukup menikmatinya...
tiba-tiba kepalaku berat, aku menyandarkan tubuhku di dinding dapur...
seakan aku mendengar teriakkan melengking seorang perempuan, mataku berat, aku perlahan memejamkannya...
sekilas aku mendengar tangisan seorang pria, rasanya aku mengenal suara itu, yah... pria itu terdengar seperti suamiku....

dan aku tak bisa merasakan apa-apa.. hampa kosong, dan tenang perlahan....

---


**hasilplagiat

Komentar

Postingan Populer